Bandar Lampung (Lampost.co): Institut Teknologi Sumatera (Itera) menawarkan microhydro power sebagai pembangkit listrik alternatif. Hal itu disampaikan dalam studium general tentang teknologi energi terbarukan.
Dalam kesempatan tersebut Itera menghadirkan Vice Director Product Development Nakayama Ironworks Watanabe Yoshinobu. Ahli teknologi asal jepang itu menyampaikan microhydro power merupakan teknologi serupa kincir air. Namun, memiliki kinerja yang jauh lebih optimal.
"Teknologi bisa menghasil 200 ribu watt setiap putaran, sedangkan kincir hanya 100 watt," ujarnya, Rabu, 19 Februari 2020.
Menurutnya, teknologi ini sangat tepat untuk diterapkan di wilayah Sumatera. Hal itu karena Sumatera banyak dilintasi sungai yang memiliki debit besar. Selain itu, teknologi tersebut juga tidak memakan tempat.
"Alatnya juga tidak besar, tidak perlu lahan yang luas. Listrik bisa untuk disalurkan langsung ke rumah penduduk, sangat membantu untuk desa yang ada di pedalaman," ujarnya.
Ia mengatakan penerapan microhidro tidak mengakibatkan kerusakan lingkungan. Bahkan, lanjutnya, teknologi tersebut kini sudah diterapkan di Jepang.
Watanabe juga menyampaikan listrik yang dihasilkan juga bisa membantu stok listrik PLN. Dengan tambahan teknologi yang sudah dipasangkan pada alat tersebut listrik bisa disalurkan ke PLN.
"Kalau mau dijadikan cadangan listrik juga bisa, tinggal dibuat pada sejumlah titik dengan satu jaringan," pungkasnya.
Adi Sunaryo
"listrik" - Google Berita
February 19, 2020 at 04:42PM
https://ift.tt/2wpqHYJ
Microhydro Power Pembangkit Listrik Alternatif di Sumatera - Lampost
"listrik" - Google Berita
https://ift.tt/2I79PZZ
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Microhydro Power Pembangkit Listrik Alternatif di Sumatera - Lampost"
Post a Comment