JAKARTA - Regulator nuklir independen untuk Uni Emirat Arab (UEA) mengeluarkan izin untuk 2 Unit Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Barakah. Dengan demikian UEA mendapatkan akses untuk mengoperasikan pembangkit listrik tenaga nuklir pertama di tanah Arab.
Perwakilan permanen UEA untuk International Atomatic Energy Agency (IAEA) Hamad al Kaabi menyebutkan program ini damai dan digerakkan oleh kebutuhan listrik tambahan.
Tanggal untuk operasi pabrik belum diumumkan tetapi diperkirakan beberapa minggu mendatang. UEA menjadi anggota baru dari klub ekslusif dengan 30 negara yang menjalankan operasi tenaga nuklir.
Izin ini akan berlaku selama 60 tahun dan memungkinkan Nawah Energy Company UEA, anak perusahaan Emirates Nuclear Energy Company (ENEC) dalam mengoperasikan pabrik yang memuat bahan bakar dalam operasi penuh serta parsial.
Pendanaan proyek sebagian dari perjanjian usaha patungan antara ENEC dengan Korean Electric Power Corporation (KEPCO) dengan jumlah Rp333 triliun (USD24,4 miliar dengan kurs Rp13.671/USD).
"Ketika memulai program, sangat jelas bahwa kami mengembangkan program yang damai dan digerakkan oleh kebutuhan listrik tambahan. Program juga dikembangkan dengan bertanggung jawab untuk mengambil manfaat dari energi nuklir," kata al Kaabi.
Baca Selengkapnya: Uni Emirat Arab Dapat Lampu Hijau Operasikan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir
(dni)
"listrik" - Google Berita
February 19, 2020 at 06:37AM
https://ift.tt/2SI9xP3
Izin 60 Tahun, Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Pertama Arab Siap Beroperasi - Okezone Economy
"listrik" - Google Berita
https://ift.tt/2I79PZZ
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Izin 60 Tahun, Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Pertama Arab Siap Beroperasi - Okezone Economy"
Post a Comment