Direktur Bisnis Regional Sulawesi dan Kalimantan PLN Syamsul Huda mengatakan untuk tarif industri besar TT, Malaysia senilai Rp 1.068/kwh, Thailand Rp 1.161/kwh, Singapura Rp 1.792/kwh, Filipina Rp 1.450/kwh, dan Rp 1.017 di Vietnam.
Untuk tarif industri menengah tegangan menengah (TM), Indonesia berada di urutan kedua terendah senilai Rp 1.115/kwh setelah Vietnam degan tarif Rp 1.072/kwh.
"Posisinya Indonesia hanya kalah dari Vietnam. Kami juga mendapatkan pesan untuk memperhatikan bagaimanaa menjaga harga listrik industri agar bisa bersaing," kata Syamsul, Kamis (06/02/2020).
Bahkan dari 10 indikator kemudahan berusaha, urusan listrik mendapatkan poin paling kecil dibandingkan indikator lainnya.
Semakin kecil angkanya, maka menandakan kemudahan yang diberikan kepada investor.
"Kita lihat pada 2016 kita poin listrik angkanya 61, kemudian terus naik pada 2017 menjadi 49, 2018 menjadi 38, dan pada 2019 menjadi 33, artinya pelayan listrik semakin baik bagi investasi yang masuk ke Indonesia," katanya.
Syamsul mengatakan dengan menggunakan listrik dari PLN, perusahaan tidak perlu mengeluarkan biaya investasi tambahan untuk pembangkit dan fokus pada bisnis. Selain itu perusahaan bisa mengeliminasi permasalahan isu lingkungan, dan mendapatkan kepastian keandalan pasokan listrik sesuai kebutuhan.
(gus/gus)"listrik" - Google Berita
February 06, 2020 at 07:19PM
https://ift.tt/2Oy9nqZ
Ternyata, Harga Listrik Industri RI Paling Murah di ASEAN - CNBC Indonesia
"listrik" - Google Berita
https://ift.tt/2I79PZZ
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Ternyata, Harga Listrik Industri RI Paling Murah di ASEAN - CNBC Indonesia"
Post a Comment