Search

PLN Edukasi Masyarakat Terkait Keamanan Peralatan Listrik - Liputan6.com

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) terus mengedukasi masyarakat untuk turut menjaga keselamatan diri dan lingkungan terhadap peralatan kelistrikan maupun peralatan instalasi milik PLN.

EVP Health Safety Security Environment PLN, Antonius Artono mengatakan, berbagai langkah telah dilakukan pihaknya untuk mengedukasi masyarakat.

“Kami melakukannya dengan mengedukasi ke masyarakat melalui berbagai cara. Pertama dengan model pemberitahuan standard engineering yang mudah dipahami,” kata dia di Jakarta, Rabu (25/9/2019).

Dia menjelaskan, masyarakat dididik untuk memahami berbagai jaringan PLN. Seperti tegangan ekstra tinggi 500 KV, 150 KV atau yang dikenal dengan sutet (saluran udara tegangan ekstra tinggi). Lalu ada tegangan menengah20 KV hingga 70 KV.

“Masyarakat kami edukasi untuk memahamiperbedaan jarak aman di antara berbagai fasilitas bertegangan tersebut. Terdapat jarak-jarak aman di antara tegangan listrik itu yang tidak bolehdilalui. Misalnya, instalasi bertegangan rendah, istilahnya kita baru akan tersetrum  jika memegang kabelnya. Namun, untuk tegangan ekstra tinggi, yang 150 KV ke atas itu meski kita tidak menyentuh instalasinya, sudah tersetrum jika berada terlalu dekat, akibat dari medan magnet listrik yangterbentuk,” jelas Anton. 

Dengan berbagai kondisi tersebut, tak henti-hentinya dilakukan edukasikepada masyarakat. Salah satunya melalui rangkaian video singkat yangberdurasi 30 detik. Di dalamnya PLN memuat berbagai bahaya danpencegahan kejadian yang melibatkan kelistrikan.

Antara lain mengenai bahaya bermain layangan di sekitar jaringan PLN, keharusan menjagajarak aman 3 meter dari jaringan listrik, tindakan pengamanan listrik yangharus dilakukan saat banjir dengan menurunkan saklar MCB sertamencabut berbagai kabel listrik di rumah, himbauan tidak menumpuksteker listrik, menjauhkan anak-anak dari tegangan ekstra tinggi,menghubungi PLN di nomor kontak pelanggan 123 jika melihat ada potensibahaya listrik  dan lain sebagainya. 

Beragam video tersebut telah disebarkan ke berbagai unit-unit PLN untukdisebarkan ke masyarakat. Meski demikian Anton memaklumi, jika belumseluruh masyarakat terjangkau pesan edukasi tersebut.

PendudukIndonesia sendiri sangat besar, sehingga tentu akan sulit dijangkauseluruhnya oleh pesan-pesan dari PLN. Karena itu Anton mengaku, pihaknya tengah merancang agar aturanrancangan rumah yang aman dari bahaya terkait listrik dimasukkan kedalam salah satu syarat perolehan Izin Mendirikan Bangunan (IMB).

“Kalau PLN saja sendiri, pasti tidak bisa meng-educate seluruh masyarakatIndonesia yang sangat luas. Itu sebabnya perlu ada dukungan dari pemerintah daerah setempat.Pemda bisa membuat aturan dan dimasukkan ke dalam persyaratan IzinMendirikan Bangunan (IMB), untuk memasukkan aturan keamanan dankeselamatan dalam instalasi peralatanan kelistrikan maupun jarak-jarakyang aman terkait jarak properti yang akan dibangun dengan instalasi PLN,termasuk soal batas ketinggian pohon. Jadi IMB akan memuat masalahkeamanan dan keselamatan peralatan PLN dan masyarakat,” urai Anton. 

2 dari 3 halaman

Memastikan Keamanan Instalasi Listrik

Jadi diharapkan akan ada tiga hal untuk memastikan keamanan dan keselamatan masyarakat terhadap instalasi PLN. Pertama, PLN melakukan sosialisasi kepada masyarakat khususnya saat ada momen khusus seperti bulan K3 di setiap Bulan Februari.

Kedua, di sisi peraturan, IMB di Pemda setempat diharapkan sudah mengakomodasi kepentingan keselamatan orang akibat bahaya listrik. Ketiga ada punishment bagi yang melanggar peraturan agar tidak terjadi musibah yang fatal. 

Selanjutnya PLN berharap ada Keppres yang akan turut melibatkan berbagai organ pemerintah dan aparat dalam membantu memeliharakeamanan jaringan listrik PLN.

“Sebelumnya kan hanya diatur Peraturan Menteri jadi hanya mengikat BUMN bersangkungan seperti PLN saja. Maka dengan adanya Keppres, maka ada yang akan mengatur agar organmaupun aparat dapat turut membantu PLN dalam menjaga keamananinstalasi PLN,” papar Anton. 

Terakhir, Anton memaparkan PLN akan menyarankan masyarakat yangmemiliki pohon besar dan tinggi di bawah jaringan Sutet untuk menggantinya dengan tanaman lain yang juga bernilai tinggi sepertipalawija atau jamu-jamuan. 

“Jadi nanti harapannya setelah pohon tinggi di bawah Sutet dipotong, sehingga kita upayakan mengganti pohonnya. Kalau pohon kayu sekadar dipangkas saja, maka akan tumbuh lagi. Kalau seperti itu terus kapan selesainya, masalah nanti akan terus berulang. Jadi kita mengganti dengan tanaman lain yang bernilai ekonomis tapi tidak merugikan, seperti palawija,” tegas Anton. 

3 dari 3 halaman

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Let's block ads! (Why?)



"listrik" - Google Berita
September 25, 2019 at 10:30AM
https://ift.tt/2lv4B1Z

PLN Edukasi Masyarakat Terkait Keamanan Peralatan Listrik - Liputan6.com
"listrik" - Google Berita
https://ift.tt/2I79PZZ

Bagikan Berita Ini

0 Response to "PLN Edukasi Masyarakat Terkait Keamanan Peralatan Listrik - Liputan6.com"

Post a Comment

Powered by Blogger.