Kondisi ini bahkan membuat pebisnis tidak bisa beroperasi di malam hari.
Dilansir dari AFP, Rabu (9/10/2019), Zimbabwe memang tengah dalam krisis ekonomi, dengan minimnya pasokan bensin hingga obat-obatan. Bahkan nilai mata uangnya sudah tidak berarti lagi, karena hiper inflasi yang terjadi dan menyebabkan harga makanan sangat-sangat mahal. Ini membuat banyak keluarga harus hidup dengan sekali makan saja tiap harinya.
Zimbabwe Energy Regulatory Aythiruty (ZERA), mengatakan tarif listrik akan dinaikkan dari 38 sen Zimbabwe/Kwh, menjadi 162 sen Zimbabwe/Kwh. Ini merupakan kenaikan tarif listrik kedua dalam dua bulan terakhir. Sebelumnya lalu, tarif listrik dinaikkan hingga 400%.
Meski tarif naik, ini belum bisa menyelesaikan soal kurangnya pasokan listrik. Negara ini rencananya mau mengimpor listrik dari negara-negara tetangganya.
Langkah kenaikan tarif listrik ini dilakukan setelah beberapa hari sebelumnya, pemerintah menaikkan harga bensin 25%.
Parahnya ekonomi di Zimbabwe membuat Standard Chartered Bank terpaksa menutup 6 dari 9 cabangnya di negara itu.
Saat ini Zimbabwe dipimpin oleh Presiden Emmerson Mnangagwa, menggantikan Robert Mugabe yang meninggal September lalu. Mnangagwa berjanji membenahi perekonomiannya. Namun warga Zimbabwe menganggap kondisi malah makin parah.
Ekonomi Zimbabwe makin parah dengan makin meroketnya harga pangan. Di Juni 2019, laju inflasi negara ini tercatat 176%. Pemerintah Zimbabwe saat ini berhenti mempublikasikan angka inflasi bulanan.
Menurut IMF, laju inflasi tahunan Zimbabwe di Agustus mencapai 300%. (wed/gus)
"listrik" - Google Berita
October 09, 2019 at 09:20PM
https://ift.tt/2OwGk7I
Cerita Miris Krisis Zimbabwe, Tarif Listrik Naik 4 Kali Lipat - CNBC Indonesia
"listrik" - Google Berita
https://ift.tt/2I79PZZ
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Cerita Miris Krisis Zimbabwe, Tarif Listrik Naik 4 Kali Lipat - CNBC Indonesia"
Post a Comment