Liputan6.com, Surabaya - Berbagai cerita memasuki musim hujan menghiasi daratan Indonesia, khususnya di Palau Bawean yang secara geografis masuk dalam wilayah Kabupaten Gresik, Jawa Timur.
Memasuki musim hujan, beberapa makhluk hidup tentunya berubah. Tidak hanya manusia, melainkan juga hewan, seperti halnya kalong. Mamalia terbang yang akrab dijuluki siluman malam ini sering berpindah- pindah tempat tinggal bila habitatnya yang berupa pohon- pohon tinggi di hutan terkena cuaca buruk dan sumber pangan yang menipis, begitu pula yang terjadi di daerah Pulau Bawean. Pulau yang terletak di seberang utara Kabupaten Gresik memiliki hutan dengan pohon-pohon tinggi.
Setiap penghujung tahun ketika musim buah di Bawean, selalu muncul fenomena kalong keluar dari gua dan bukit-bukit dari sisi tengah pulau menyebar ke berbagai wilayah Pulau Bawean.
Ukuran Kalong Bawean sendiri cukup besar, dengan bentang sayap setidaknya satu meter. Saat berterbangan kalong mengandalkan telinga sebagai indra pendengarannya yang notabene lemah dalam hal penglihatan. Sehingga tempat yang dihinggapi merupakan pantulan getaran suara yang dikeluarkan mulutnya, tak terkecuali jaringan listrik.
Hal ini menjadi kendala pelayanan yang di hadapi PLN dalam menjaga keandalan. Lantaran, kalong seringkali hinggap di komponen-komponen jaringan 20 kV seperti trafo, kabel, sambungan kabel, isolator, hingga perangkat kontruksi tiang besi atau tiang beton.
Seringkali, penyebab gangguan listrik padam adalah karena banyaknya bangkai kalong yang mati akibat hinggap di jaringan listrik PLN. Upaya menangani gangguan telah berjalan dengan baik sehingga masa penormalan aliran listrik ke masyarakat dapat dilakukan secepat mungkin.
Meningkatkan Perlindungan
Setiap tahun, PLN selalu mengevaluasi dengan cara meningkatkan perangkat proteksi perlindungan pada komponen-komponen yang sering menjadi penyebab gangguan.
Hingga kini, kabel konduktor di Bawean sudah menggunakan kabel berisolasi dan juga memasang pipa penghalang binatang, ijuk, cover bushing Trafo untuk titik-titik yang sering menjadi tempat kalong hinggap.
Serta berbagai upaya baik berupa inovasi untuk menghindari hinggapan hewan termasuk kalong di jaringan listrik. Agar pasokan aliran listrik tetap terjangkau dan pastinya andal untuk masyarakat khususnya di Pulau Bawean.
Paultje Mangundap Manager PLN UP3 Gresik menyampaikan PLN terus berupaya mengoperasikan jaringan Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) seoptimal mungkin sehingga tidak terjadi gangguan. Namun, pihaknya tetap menginstruksikan kepada seluruh jajaran di PLN ULP Bawean untuk selalu waspada terhadap serangan kalong yang mungkin terjadi.
"Petugas kami selalu siap 24 jam menjaga keandalan pasokan listrik di Bawean dan semoga rekan-rekan di Bawean diberikan kelancaran dalam setiap kegiatan pemulihan yang harus dihadapi. Kami selalu siap sekuat tenaga menjaga keandalan listrik demi layanan terbaik kepada masyarakat," ujar dia, Selasa (10/12/2019).
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Berdasarkan Peraturan Menteri (Permen) ESDM No. 27 tahun 2017 PLN akan memberikan kompensasi sesuai deklarasi Tingkat Mutu Pelayanan (TMP), dengan Indikator Lama Gangguan kepada 21,9 juta pelanggan terkait pemadaman pada 4 Agustus 2019 lalu.
"listrik" - Google Berita
December 11, 2019 at 12:00AM
https://ift.tt/2E2s5kI
Saat Musim Hujan, Kalong Jadi Penyebab Listrik Padam di Pulau Bawean Gresik - Liputan6.com
"listrik" - Google Berita
https://ift.tt/2I79PZZ
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Saat Musim Hujan, Kalong Jadi Penyebab Listrik Padam di Pulau Bawean Gresik - Liputan6.com"
Post a Comment