"Robohnya akibat angin puting beliung, tertimpa pohon sama longsor," tutur Manager PLN UP3 Ponorogo Redi Zusanto kepada detikcom saat dikonfirmasi, Sabtu (21/12/2019).
Redi menambahkan harga tiap tiang listrik berbeda kisaran Rp 5 hingga 8 juta. Jika ada musibah tiang roboh, dipastikan listrik kepada pelanggan tersendat.
"Kita nggak sampai 24 jam sudah bisa diperbaiki, normalisasi maksimal 3 jam dari waktu pelaporan," kata Redi.Menurutnya, musibah robohnya tiang listrik sudah diantisipasi oleh PLN dengan memotong pohon di sepanjang jalur kabel. Namun tetap saja, tiang PLN roboh karena tertimpa pohon, angin kencang ataupun longsor.
"Selama 2 bulan terakhir paling banyak ada 22 tiang roboh, sedangkan 57 tiang lainnya sepanjang tahun 2019," terang Redi.
Sementara untuk menghadapi komplain pelanggan saat listrik mati, Redi menegaskan seluruh petugas yang ada di Rayon Ponorogo siap bekerja sama.
"Rayon Balong, dr Sutomo dan Ponorogo semua siap petugasnya, tenaga tehnis tidak bisa dipisah-pisah," paparnya. (fat/fat)
"listrik" - Google Berita
December 21, 2019 at 01:08PM
https://ift.tt/3721all
79 Tiang Listrik Roboh Selama 2019, PLN Rugi Rp 600 Juta - Detiknews
"listrik" - Google Berita
https://ift.tt/2I79PZZ
Bagikan Berita Ini
0 Response to "79 Tiang Listrik Roboh Selama 2019, PLN Rugi Rp 600 Juta - Detiknews"
Post a Comment