SEMARAPURA, balipuspanews.com -Museum Semarajaya di area objek wisata Kerta Gosa tampak lenggang, Jumat(17/1). Hanya ada beberapa warga lokal, yang sedang melihat-lihat benda koleksi di museum yang dikelola pemerintah daerah tersebut. Namun saat tiba-tiba lampu museum mati.
” Selama ini, listrik di Museum memang kekurangan daya. Jadi kadang-kadang listrik mati,” ungkap UPTD Museum Semarajaya, Cokorda Gede Nala Rukmaja, saat ditemui di Museum Semarajaya.
Ia menjelaskan, saat ini daya listik di Museum Semarajaya sudah 2200 VA (Volt Ampere). Namun daya listik ini belum cukup, terlebih bangunan museum masih menjadi satu dengan Dinas Kebudayaan, Pemuda, dan Olah Raga Klungkung. Hal ini tentu cukup menganggu, jika ada warga yang berkunjung ke museum.
” Sebenarnya sudah seminggu ini kondisinya seperti ini, listrik tiba-tiba mati. Mungkin karena menambah lampu, jadi listriknya tidak kuat,” terangnya.
Meskipun demikian, menurutnya belum ada pengunjung museum yang mengeluh atau komplain dengan kondisi tersebut. Hal ini pun sudah mendapatkan atensi dari Plt Dinas Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga, Luh Ketut Ari Citrawati untuk dapat segera tambah daya.
” Kami sebagai pelayanan publik, tentu tidak enak dengan kondisi ini. Misal ada pengunjung, lalu tiba-tiba listrik mati. Semoga masalah ini bisa segera diatasi,” ungkap Cokorda Gede Nala Rukmaja.
Selain masalah listrik, pihak UPTD Museum Semarajaya tahun ini juga akan melakukan renovasi terhadap satu ruangan. Renovasi dilakukan tidak banyak, karena anggaran yang sangat terbatas, hanya Rp 44 juta.
” Semoga bulan April nanti, renovasi sudah selesai. Setelah direnovasi, tentu penataanya lebih diatur lagi agar lebih baik dan pengunjung lebih nyaman,” jelasnya.
Cokorda Gede Nala Rukmaja pun tidak menampik, jika tahun 2020 ini APBD yang dialokasikan untuk Museum Semarajaya masih minim, sekitar Rp 100 juta. Beruntung tahun ini UPTD Museum Semarajaya mendapatkan dana BAK (Bantuan Alokasi Khusus) sekitar Rp. 600 Juta untuk operasional Museum.
” Hanya saja anggaran DAK itu, 60 persenya harus dialokasikan untuk kegiatan publikasi. Misalnya kegiatan pameran keris, untuk memperkenalkan keris. Atau lomba melukis wayang Kamasan. Sementara 20 persen untuk sarana dan prasarana museum, dan 20 persen lagi untuk pemeliharaan koleksi,” jelas Cokorda Gede Nala Rukmaja.(Roni/BPN/tim)
"listrik" - Google Berita
January 17, 2020 at 07:54PM
https://ift.tt/2uQprgv
Listrik di Museum Semarajaya Sering Mati - Balipuspanews.com
"listrik" - Google Berita
https://ift.tt/2I79PZZ
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Listrik di Museum Semarajaya Sering Mati - Balipuspanews.com"
Post a Comment