LIPUTAN KHUSUS
Menyambut Era Kendaraan Listrik
PLN telah meresmikan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) pertama di Jawa Tengah, Kamis, (16/1). SPKLU ini berlokasi di halaman kantor PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Semarang, Jalan Pemuda Nomor 93. Setelah ini, rencananya akan dibangun SPKLU di lima kota lain di wilayah Jateng-DIY, yaitu di Tegal, Pekalongan, Kudus, Yogyakarta dan Surakarta.
SEBELUMNYA pada Oktober 2019 lalu, Plt Direktur Utama PLN saat itu, Sripeni Inten Cahyani meresmikan serempak SPKLU di empat kota, yaitu Tangerang, Jakarta, Bandung dan Bali. ”Kami berharap dengan adanya SPKLU ini dapat memudahkan masyarakat mengakses ketersediaan tenaga listrik.
Kami juga mengimbau seluruh pihak agar dapat bersamasama menjaga baik SPKLU,” tutup General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jateng-DIY, Feby Joko Priharto. Dia berharap, penyediaan SPKLU diupayakan berada di area publik seperti rest area tol. Kemudian area parkir pusat perbelanjaan atau ruang yang mudah diakses masyarakat pengguna mobil listrik.
Sementara itu, peresmian SPKLU di Kota Semarang, merupakan wujud dukungan dan kesiapan PLN dalam menyambut era kendaraan listrik. Ini juga sebagai tindak lanjut Peraturan Presiden No 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai untuk Transportasi Jalan. SPKLU komersial pertama di Semarang ini terdiri atas dua unit charger yang bersifat fast charging dan normal charging. Keduanya sudah memenuhi standar Electric Vehicle Eropa dan Jepang.
Pengisian dengan unit fast charging membutuhkan waktu maksimal 2 jam, sedangkan normal charging membutuhkan waktu 6-8 jam. ”Selain menunjukkan dukungan dan kesiapan PLN dalam menyongsong era kendaraan listrik, keberadaan SPKLU juga memberi dampak psikologis yang positif bagi masyarakat. Harapan kami, masyarakat tidak ragu dan takut untuk menggunakan kendaraan listrik,” ujar Feby.
Masih Gratis
SPKLU di Kota Semarang masih gratis sampai ada regulasi dari pemerintah. Diperkirakan, ke depan bila sudah dikenakan biaya, berkisar Rp 1.600 per Kwh. Ini akan lebih irit dibandiingkan biaya menggunakan BBM.
Pihaknya pun membuka siapa pun masyarakat agar segera memanfaatkan keberadaan SPKLU tersebut. Sembari menunggu isi daya, masyarakat bisa bersantai. Sebab telah disediakan stan-stan jajanan yang bisa dinikmati sembari menunggu daya penuh. Pada hari peresmian di SPKLU Kota Semarang, produk kendaraan elektrifikasi Toyota Prius Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV) menjajal untuk isi daya. Mobil berwarna biru itu diujicoba langsung dari Nasmoco Group.
Nasmoco mendukung program pemerintah, untuk menghadirkan kendaraan elektrifikasi yang lebih ramah lingkungan. Konsep mobil masa depan yang diyakini segera dipercaya pasar sebagai kendaraan tanpa bahan bakar fosil. Terlebih, pemerintah juga telah menetapkan industri otomotif sebagai salah satu sektor andalan dalam Roadmap Making Indonesia 4.0.
Indonesia menargetkan menjadi basis produksi kendaraan elektrifikasi (Electrified Vehicle) untuk pasar domestik dan ekspor pada tahun 2030. Bersama dengan kendaraan bermotor menggunakan mesin bakar internal (Internal Combustion Engine - ICE) yang saat ini sudah berkembang.
‘’Pelayanan dan teknologi kendaraan elektrifikasi disesuaikan dengan kebutuhan konsumen di setiap negara termasuk Indonesia. Apalagi permintaan pasar domestik saat ini sudah mengikuti tren global yaitu menuju kendaraan nyaman, ramah lingkungan dan rendah emisi,’’ ungkap Fatrijanto, Managing Director Nasmoco Group. Lanjutnya, pengembangan kendaraan ramah lingkungan melalui teknologi elektrifikasi sudah dimulai Toyota sejak awal 1990.
Selain berbasis Battery Electric Vehicle (BEV) dan Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV). Toyota juga mengembangkan kendaraan Hybrid Electric Vehicle (HEV) dan Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV) dalam upaya menjawab tantangan mobilitas masa depan. ‘’Hal ini untuk mengurangi pemakaian bahan bakar fosil dengan emisi C02 yang rendah,’’ tambahnya.
Saat ini Toyota memiliki pilihan teknologi elektrifikasi terlengkap dengan empat jenis teknologi. Di antaranya C-HR Hybrid Electric Vehicle (HEV), Prius Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV), i-ROAD Battery Electric Vehicle (BEV), dan Mirai Fuel-Cell Electric Vehicle (FCEV). Toyota juga menargetkan, mulai tahun 2025 mendatang, setiap model kendaraan Toyota akan memiliki pilihan teknologi elektrifikasi.
Siap Memopulerkan
Pemkot Semarang siap memopulerkan kendaraan berbasis listrik. Apalagi di Kota Semarang sudah ada Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU). SKLPU ini berada di Kantor PLN UP3 Kota Semarang, Jl Pemuda yang diresmikan 16 Januari lalu. Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, mengatakan, upaya untuk mengurangi polusi dan menggantikan energi listrik dari fosil harus dilaksanakan.
Itu karena permasalahan ini sangat erat kaitannya dengan keberadaan lingkungan hidup. Keberadaan SPKLU perlu dalam upaya untuk mengakomodasi kendaraan bebas polusi. ‘’Keberadaan kendaraan listrik membuat udara menjadi lebih bersih dan segar. Selain itu, sumber energi tak terbarukan makin lama juga menjadi makin terbatas dan menipis. Karenanya, kami siap mempopulerkan kendaraan listrik,’’ papar dia.
Kota Semarang, tambah Hendi, sapaan akrabnya, juga berupaya untuk meningkatkan pengurangan sampah. Beberapa di antaranya melalui pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa). Adapun pengadaan kendaraan listrik juga sudah mendapatkan dukungan dari Pertamina. ‘’Keberadaan BRT Trans Semarang, saat ini juga telah dipasang alat Conventer Gas. Ini harus diintensifkan, supaya Kota Semarang bisa terus menciptakan kondisi lingkungan yang bersih dan sehat,’’ ungkapnya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, bahwa SPKLU ini bisa menjadi tambahan spirit bagi Pemkot Semarang. Utamanya dalam menyosialisasikan Perpres No 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Battery Electric Vehicle untuk Transportasi Jalan. Saat ini di Kota Semarang juga sudah terdapat beberapa kalangan masyarakat dan vendor yang menggunakan kendaraan listrik untuk disewakan khususnya di Kota Lama.
Bahkan beberapa waktu lalu, Gojek beserta Bank Indonesia juga telah memberikan program CSR berupa golf car bertenaga listrik untuk operasional di kawasan wisata Kota Lama. Demikian pula Pemkot Semarang juga telah memanfaatkan penggunaan sepeda listrik. Karena itu, dengan adanya SPKLU akan meningkatkan operasional kendaraan berbasis listrik.
Harapannya, dapat mengurangi polusi udara sekaligus mendukung iklim wisata di Kota Semarang. Terlebih Kota Lama telah direncanakan sebagai ‘’kawasan biru’’ bebas kendaraan bermotor dan saat ini dalam tahap pemberlakuan Car Free Night. Sehingga Pemkot Semarang mendukung penuh, agar PLN menambah titik SPKLU. ‘’Kota Lama titik yang bisa dipakai, lalu ada Simpanglima. Karena kalau Car Free Day sudah banyak orang yang menggunakan sepeda listrik,’’ ungkap wanita yang akrab disapa Ita ini. Komitmen kerja sama antara PLN dengan Pemkot Semarang dalam meningkatkan kepedulian lingkungan tidak hanya melalui pengembangan SPKLU saja, tetapi juga berbagai hal.
Seperti Perjanjian Jual Beli Listrik yang dihasilkan dari sampah Jatibarang menggunakan PLTSa. Pembuatan jaringan kabel listrik bawah tanah Kota Lama pascarevitalisasi, hingga rencana reaktivasi trem. ‘’Saat ini sedang dilakukan kajian reaktivasi trem yang berbasis listrik. Ke depan, moda transportasi massal tidak memakai bahan bakar minyak, tetapi menggunakan listrik sehingga lebih ramah lingkungan,’’ pungkas Ita. (Diaz A Abidin, M Arif Prayoga, Hendra Setiawan-34)
Berita Terkait
"listrik" - Google Berita
January 27, 2020 at 12:04AM
https://ift.tt/3aHOgvC
Menyambut Era Kendaraan Listrik - Suara Merdeka CyberNews
"listrik" - Google Berita
https://ift.tt/2I79PZZ
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Menyambut Era Kendaraan Listrik - Suara Merdeka CyberNews"
Post a Comment