Tarif listrik pembangkit tenaga surya (PLTS) lebih murah dari yang berbahan bakar batu bara. Menurut Wakil Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo, tarif listrik tenaga surya berdasarkan aturan pemerintah sebesar US$5,8 sen/ kwh atau setara Rp 812/kwh.
Sementara itu untuk biaya listrik yang dihasilkan dari pembangkit berbahan bakar batu bara berkisar US$ 7-8 sen/kwh.
"Kalau kita lihat misalnya batu bara pada 10 sampai 15 tahun lalu saja masih US$7-8 sen/kwh, sekarang solar panel hanya US$5,8 sen/kwh, tentu solar harganya jauh murah," ujar Darmawan ditemui di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (23/1/2020).
Melihat skema tarif tersebut, PLN terus mengakselerasikan implementasi PLTS tersebut secara lebih luas lagi. Salah satu yang tengah digenjot pembangunannya adalah PLTS Terapung di waduk Cirata, Jawa Barat.
Pemerintah telah meneken kerja sama dengan perusahaan asal Uni Emirat Arab (UEA) untuk menyelesaikan proyek tersebut dengan dana investasi sebesar US$ 129 juta atau berkisar Rp 1,8 triliun (kurs Rp 14 ribu).
Di mana, 51% kepemilikan PLTS Terapung ini nantinya dipegang PLN, sedangkan sisa 49% kepemilikan jatuh kepada perusahaan asal Abu Dhabi tersebut, Masdar Clean Energy Company.
Rencananya pembangkit berkapasitas 145 megawatt (MW) ini akan mulai dibangun pada awal 2021 dan diimplementasikan per pertengahan 2022 mendatang.
Simak Video "Banjir Rendam Tambang Batu Bara, 4 Penambang Tewas"
[Gambas:Video 20detik]
(hns/hns)
"listrik" - Google Berita
January 23, 2020 at 04:27PM
https://ift.tt/2NRSUNG
Tarif Listrik Tenaga Surya Lebih Murah dari Batu Bara, Ini Datanya - detikFinance
"listrik" - Google Berita
https://ift.tt/2I79PZZ
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Tarif Listrik Tenaga Surya Lebih Murah dari Batu Bara, Ini Datanya - detikFinance"
Post a Comment