Search

Pembangkit rusak, BUMN Afrika Selatan lakukan pemadaman listrik massal - Kontan

Reporter: Annisa Fadila | Editor: Tendi

KONTAN.CO.ID - CAPE TOWN. Perusahaan listrik negara Afrika Selatan Eskom kini tengah berjuang guna memperpanjang listrik. Hingga hari Senin, pihaknya akan memperpanjang pemadaman listrik sampai jam 5 sore waktu setempat.

Dilansir dari Reuters, Pihak Eskom menjelaskan pada hari Sabtu lalu, ia telah memotong hingga 2.000 megawatt (MW) jaringan nasional dari 2000 GMT sampai hari Minggu. Hal itu dilakukan setelah kegagalan sabuk konveyor di pembangkit listrik tenaga batubara Medupi.

Baca Juga: Amazon pertimbangkan buka toko ritel perdana di Jerman

Eskom telah berjuang untuk dapat bertahan meskipun permintaan listrik tengah menurun selama libur natal dan tahun baru. Penerapan pemadaman listrik terakhir kali diterapkan pada pertengahan Desember silam.

Hal itu terburu-buru untuk kembali membawa beberapa unit pembangkit listrik dari sistem perbaikan dan pemeliharaan. Terlebih untuk mengisi ulang diesel dan level air pada generator cadangan sehingga dapat memenuhi permintaan pada hari Senin saat orang-orang akan kembali bekerja.

Sepertiga dari 44.000 MW kapasitas pembangkit nasional Eskom kini tengah offline pada hari Sabtu lalu, hal itu disebabkan akan adanya kerusakan pembangkit.

Baca Juga: Trump mengatakan AS akan menyerang 52 lokasi jika Iran membalas

Eksekutif Eksom telah menyalahkan masalah yang berulang kali terjadi pada pembangkit listrik tenaga batubara, hal itu dikarenakan kurangnya pemeliharaan di stasiun tua. 

Disamping itu, hal tersebut juga disebabkan adanya kekurangan desain proyek Medupi dan Kusile yang besar.




Let's block ads! (Why?)



"listrik" - Google Berita
January 05, 2020 at 05:43PM
https://ift.tt/2MXS41u

Pembangkit rusak, BUMN Afrika Selatan lakukan pemadaman listrik massal - Kontan
"listrik" - Google Berita
https://ift.tt/2I79PZZ

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Pembangkit rusak, BUMN Afrika Selatan lakukan pemadaman listrik massal - Kontan"

Post a Comment

Powered by Blogger.