Iqra, 20 tahun, merupakan warga asli Pulau Messah dan baru saja lulus dari Madrasah Aliyah Negara setara dengan Sekolah Menengah Atas. Ia kini menjadi pegawai alih daya yang dipercaya PT PLN (Persero) untuk mengelola PLTS yang diresmikan pada Oktober lalu.
"Dilatih selama 3 bulan lebih, termasuk untuk perangkat modul," kata Iqra, saat dijumpai di Pulau Messah, Jumat (29/11/2019).
Sehari-hari, Iqra bisa mengurus PLTS berdaya 530 KwP (kilowatt peak) ini siang dan malam. Malah kadang berjaga di sana, untuk memastikan listrik bisa teraliri ke ratusan warga di pulau tersebut.
PLTS di Pulau Messah ini sendiri baru diresmikan Oktober lalu, dibangun sebagai salah satu cara cepat mengebut dan mengejar target rasio elektrifikasi di kawasan tersebut.
PLTS di Pulau Messah berkapasitas 530 Kilowatt peak (kWp), dan ditargetkan bisa melistriki hingga 473 kepala keluarga di pulau tersebut.
Saat ini, PLTS sudah menyambung listrik ke 120 KK dengan masing-masing daya yang bisa dinikmati maksimal 2Kwh.
Sebelum hadirnya PLTS ini, warga pulau Messah menikmati listrik hanya 12 jam dari pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) yang disediakan oleh swasta dengan biaya mencapai Rp 15 ribu/hari.
PLTS Messah merupakan PLTS komunal yang dibangun PT PLN (Persero), dengan hadirnya PLTS ini masyarakat bisa nikmati listrik hanya dengan biaya Rp 50 ribu sebulan.
Foto: Iqra Syaifullah, Penjaga Operasional PLTS Pulau Messah
|
"listrik" - Google Berita
November 29, 2019 at 09:42PM
https://ift.tt/2stMIDY
Kisah Iqra, Pejuang Listrik Tenaga Surya di Pulau Messah - CNBC Indonesia
"listrik" - Google Berita
https://ift.tt/2I79PZZ
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Kisah Iqra, Pejuang Listrik Tenaga Surya di Pulau Messah - CNBC Indonesia"
Post a Comment