Search

Dosen ITS Gagas Metode Pengolahan Sampah Hasilkan Listrik, Ini Keunggulannya - Detiknews

Surabaya - Dosen Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil mengimplementasikan pengolahan sampah menjadi energi alternatif penghasil listrik. Melalui penelitian berbasis Hydrothermal Carbonization, Dr Ridho Hantoro ST MT, berhasil mengurangi massa sampah secara signifikan pada prosesnya.

Penelitian yang dilakukan berangkat dari permasalahan penumpukan sampah di Indonesia yang semakin menjadi, terutama di kota-kota besar. Pemerintah daerah pun sudah ada yang memanfaatkan sampah menjadi listrik. Namun dari beberapa jenis metode masih memberikan permasalahan pengurangan massa yang tidak signifikan.

Dosen dari Departemen Teknik Fisika ITS ini terinspirasi dari konversi nilai energi dan banyaknya sampah yang menggunung di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Salah satu TPA yang mengaplikasikan metode ini adalah TPA Putri Cempo di bawah Pemkot Surakarta.

"Hasil proses hydrothermal carbonization akan digunakan sebagai bahan baku gasifikasi dan gas engine untuk memproduksi listrik," ujarnya, Selasa (14/1/2020).

Melalui penelitiannya berjudul Studi Pembangkitan Energi melalui Pengolahan Sampah Kota (MSW) dengan Proses Hydrothermal Carbonization (HTC) dan Gasifikasi, Ridho fokus menggunakan metode HTC dan Gasifikasi.

"Metode ini keunggulannya mampu meningkatkan nilai kalori material sampah dalam bentuk padatan, sekaligus mengurangi massa sampah secara signifikan pada prosesnya," terang dosen yang menggeluti bidang efisiensi energi ini.


Pada prosesnya, lulusan S3 Teknik Kelautan ITS ini mengungkapkan, limbah dipisahkan dari logam dan material toksik yang ada, lalu dimasukkan ke dalam reaktor HTC. Pada kondisi saturasi biasanya 23 bar harus tetap dikontrol, hal itu juga tergantung kondisi dan komposisi karakteristik sampah.

"Bisa sampah plastik atau sampah organik seperti sayur-sayuran, limbah rumah tangga, plastik, kertas, dan lainnya," jelas pria kelahiran 1976 ini.

Sampah itu kemudian dibentuk bubur karbon (char). Setelah itu bubur tadi dihilangkan kadar airnya, lalu dikeringkan dan menjadi briket. Briket yang sudah dikeringkan dimasukkan ke dalam gasifier, dan didapatkan metana murni yang di-treatment. Selanjutnya, dimasukkan ke dalam gas engine atau motor bakar yang akan menghasilkan listrik seperti halnya genset.

"Apabila dalam pemanfaatan limbah menjadi biogas akan dihasilkan gas organik, tetapi hasil yang dikeluarkan dari gasifier akan berupa gas sintetik (syngas)," terang Ridho.

Menurut dosen yang juga menggeluti bidang energi terbarukan tersebut, penelitian yang sudah dilakukan ini diharapkan mampu memberikan kontribusi dalam menyelesaikan permasalahan
sampah kota.

"Selanjutnya saya akan meneruskan penelitian ini dengan membuat prototipenya, lalu mencoba mengaplikasikannya," pungkas pria berkacamata ini.

Tonton video Pembuang Berkarung-karung Kulit Durian ke Sungai Musi Diamankan:

[Gambas:Video 20detik]

(hil/fat)

Let's block ads! (Why?)



"listrik" - Google Berita
January 14, 2020 at 07:20AM
https://ift.tt/2u12iHJ

Dosen ITS Gagas Metode Pengolahan Sampah Hasilkan Listrik, Ini Keunggulannya - Detiknews
"listrik" - Google Berita
https://ift.tt/2I79PZZ

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Dosen ITS Gagas Metode Pengolahan Sampah Hasilkan Listrik, Ini Keunggulannya - Detiknews"

Post a Comment

Powered by Blogger.